Senin, 06 Maret 2017

bimbingan dan konseling

Orang tua seharusnya juga guru BK






Karakter anak pertama kali dibentuk oleh kepribadian ayah atau ibunya. Faktor genetik/keturunan bisa mempengaruhi kepribadian anak, baik itu berupa bentuk dan rupa tubuh maupun, sifat-sifat, moral, prilaku dan spiritual. Maka tidak heran jika sifat buruk bisa menurun kepada anak, khususnya apabila terstimulan oleh sikap orang tua dan lingkungan, begitupun dengan sifat baik. jika kita berbicara mengenai karakter, maka tidaklah lepas dari perkembangan, karena pada dasarnya karakter itu terbentuk pada masa masa perkembangan anak
Perkembangan dimulai dari anak berada dalam masa kandungan, lalu dilahirkan ke dunia. Perkembangan ini mengacu pada perubahan biologis, psikologis dan emosional,  seorang anak mengalami perkembangan pesat pada masa awal hidupnya, yakni antara umur 2-5 tahun atau biasa disebut balita. Pada masa ini, seorang anak banyak mengalami perubahan dalam dirinya, ia mulai beradaptasi dengan lingkunganya, disamping itu ia juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Menurut piaget, pada umur  2-7 tahun  seorang anak melalui tahap pre-operasional, pada tahap ini, seorang anak sudah mampu menggunakan akalnya, aspek kognitifnya sudah berkembang, akan tetapi ia belum mampu berfikir logis atau biasa disebut masa egoistic. Menurut piaget, seorang anak baru bisa berfikir logis pada umur 7-12 tahun, dan berfikir secara logis dan abstrak pada umur 12 tahun keatas.   
Orang tua, terutama ibu memiliki peranan yang sangat signifikan dalam tahap perkembangan anak, bahkan dalam islam dikatakan bahwa ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak, hal ini cukup wajar, mengingat sebagian besar awal kehidupan anak dijalani bersama orang tua, sejak anak dilahirkan, pihak yang paling banyak berinteraksi dengan anak adalah orang tua. Pembentukan karakter anak ditentukan pada masa perkembangan, apakah nanti karakternya baik/buruk tergantung pada apa yang ia dapat saat masa perkembangan. Dalam hal ini, lingkungan, terutama kedua orang tua pastilah memegang peranan penting, dilain sisi, faktor genetika juga memberikan sumbangsih dalam pembentukan karakter anak.
Orang tua merupakan cerminan bagi anak anaknya, seorang anak pada masa perkembangan akan meniru apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya, maka, bagi orang tua hendaknya berhati-hati dalam mengambil tindakan, karena kadang tidak disadari tindakan sepele mampu mempengaruhi seorang anak. Bagaimana cara orang tua mendidik akan mempengaruhi pada kondisi anak, terutama pada kondisi psikologisnya, ketika ia dididik dengan kekerasan dan kebencian, maka ia akan tumbuh sebagai anak yang pembenci dan pemarah, begitupun ketika ia dibesarkan dalam kondisi yang terkekang, dan penuh aturan, maka ia akan tumbuh sebagai anak yang pesimis, berbeda ketika seorang anak dididik dengan kasih sayang dan  perhatian.
Melihat betapa besar pengaruh orang tua dalam perkembangan anak, maka seharusnya setiap orang tua juga mampu merangkap tugas sebagai guru BK, bukan dalam artian guru BK yang sesungguhnya yang bekerja pada lembaga atau intuisi tertentu, akan tetapi lebih kepada tugas dan peran yang diemban oleh guru BK. Tugas yang harus dikerjakan orang tua dalam hal ini adalah membimbing, mengarahkan, serta memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi anak, atau pengambilan keputusan yang tidak mampu ia lakukan. Orang tua dianggap paling mampu mengemban tugas ini karena banyak faktor sebagaimana telah disebutkan diatas, pihak yang paling memahami anak adalah orang tua ditambah lagi kedekatan emosional yang ada secara alami antara anak dengan orang tua, sehingga memudahkan dalam proses bimbingan dan konseling.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONSELING SUKSES, PRESTASI MENINGKAT

Bisa dikatakan bahwa konseling menjadi salah satu indikator utama dalam kesuksesan sekolah, mengapa bisa demikian? Karena jika ko...