Orang tua seharusnya juga guru BK
Karakter anak pertama kali dibentuk oleh kepribadian ayah atau
ibunya. Faktor genetik/keturunan bisa mempengaruhi kepribadian anak, baik itu
berupa bentuk dan rupa tubuh maupun, sifat-sifat, moral, prilaku dan spiritual.
Maka tidak heran jika sifat buruk bisa menurun kepada anak, khususnya apabila
terstimulan oleh sikap orang tua dan lingkungan, begitupun dengan sifat baik.
jika kita berbicara mengenai karakter, maka tidaklah lepas dari perkembangan,
karena pada dasarnya karakter itu terbentuk pada masa masa perkembangan anak
Perkembangan dimulai dari anak berada dalam masa kandungan, lalu
dilahirkan ke dunia. Perkembangan ini mengacu pada perubahan biologis,
psikologis dan emosional, seorang anak
mengalami perkembangan pesat pada masa awal hidupnya, yakni antara umur 2-5
tahun atau biasa disebut balita. Pada masa ini, seorang anak banyak mengalami
perubahan dalam dirinya, ia mulai beradaptasi dengan lingkunganya, disamping
itu ia juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Menurut piaget, pada umur 2-7 tahun seorang anak melalui tahap pre-operasional,
pada tahap ini, seorang anak sudah mampu menggunakan akalnya, aspek kognitifnya
sudah berkembang, akan tetapi ia belum mampu berfikir logis atau biasa disebut
masa egoistic. Menurut piaget, seorang anak baru bisa berfikir logis pada umur
7-12 tahun, dan berfikir secara logis dan abstrak pada umur 12 tahun keatas.
Orang tua, terutama ibu memiliki peranan yang sangat signifikan
dalam tahap perkembangan anak, bahkan dalam islam dikatakan bahwa ibu adalah
sekolah yang pertama bagi anak, hal ini cukup wajar, mengingat sebagian besar
awal kehidupan anak dijalani bersama orang tua, sejak anak dilahirkan, pihak
yang paling banyak berinteraksi dengan anak adalah orang tua. Pembentukan karakter
anak ditentukan pada masa perkembangan, apakah nanti karakternya baik/buruk
tergantung pada apa yang ia dapat saat masa perkembangan. Dalam hal ini,
lingkungan, terutama kedua orang tua pastilah memegang peranan penting, dilain
sisi, faktor genetika juga memberikan sumbangsih dalam pembentukan karakter
anak.
Orang tua merupakan cerminan bagi anak anaknya, seorang anak pada
masa perkembangan akan meniru apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya, maka,
bagi orang tua hendaknya berhati-hati dalam mengambil tindakan, karena kadang
tidak disadari tindakan sepele mampu mempengaruhi seorang anak. Bagaimana cara
orang tua mendidik akan mempengaruhi pada kondisi anak, terutama pada kondisi
psikologisnya, ketika ia dididik dengan kekerasan dan kebencian, maka ia akan
tumbuh sebagai anak yang pembenci dan pemarah, begitupun ketika ia dibesarkan
dalam kondisi yang terkekang, dan penuh aturan, maka ia akan tumbuh sebagai
anak yang pesimis, berbeda ketika seorang anak dididik dengan kasih sayang dan perhatian.
Melihat betapa besar pengaruh orang tua dalam perkembangan anak, maka
seharusnya setiap orang tua juga mampu merangkap tugas sebagai guru BK, bukan
dalam artian guru BK yang sesungguhnya yang bekerja pada lembaga atau intuisi
tertentu, akan tetapi lebih kepada tugas dan peran yang diemban oleh guru BK. Tugas
yang harus dikerjakan orang tua dalam hal ini adalah membimbing, mengarahkan,
serta memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi anak, atau pengambilan
keputusan yang tidak mampu ia lakukan. Orang tua dianggap paling mampu
mengemban tugas ini karena banyak faktor sebagaimana telah disebutkan diatas,
pihak yang paling memahami anak adalah orang tua ditambah lagi kedekatan
emosional yang ada secara alami antara anak dengan orang tua, sehingga
memudahkan dalam proses bimbingan dan konseling.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar