Senin, 13 Maret 2017

landasan psikologis bimbingan dan konseling

Motif Dan Motivasi


Motif dapat diartikan sebagai dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (sadirman, 2007:73). Menurut Pr.of. Dr. H.Prayitno, M.Sc.Ed, dan Drs. Erman Amti dalam bukunya dasar-dasar bimbingan dan konseling bahwa dorongan hidup pada diri seseorang dan setiap kali mengusik serta menggerakkan orang itu selalu melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang terkandung dalam dorongan itu sendiri. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa suatu tingkah laku yang didasarlkan pada motif tertentu tidaklah bersifat sembarangan atau acak, melainkan mengandung isi atau tema sesuai dengan motif yang mendasarinya.
Para ahli sepakat membagi motif menjadi dua bagian, yaitu motif yang bersifat primer dan motif yang bersifat sekunder. Motif primer didasari oleh kebutuhan asli yang sejak semula telah ada pada diri setiap individu sejak ia terlahir ke dunia, seperti kebutuhan makan, minum dan bernafas, secara mendasar, kebutuhan-kebutuhan tersebut harus terpenuhi, karena apabila tidak dipenuhi, maka bisa mengancam eksistensi manusia. Dapat disimpulkan bahwa motif primer ada pada masing-masing individu dan tidak dapat ditunda pemenuhanya.
Berbeda dengan motif primer, motif sekunder tidaklah demikian, motif sekunder terbentuk bersamaan dengan proses berkembangnya individu. Motif sekunder ini berkembang sebab adanya usaha belajar. Belajar menjadikan individu mengetahui banyak hal, dari hal hal baru yang ia peroleh inilah timbul motif sekunder, seperti contoh berpakaian mengikuti style, menyimpan uang di bank dan lain sebagainya. Jika dibandingkan dengan motif primer, maka motif sekunder lebih banyak jumlahnya atau bahkan tidak terhitung, karena semakin tinggi tingkat peradaban manusia, semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya, maka semakin beragam pula motif sekundernya, sedangkan motif primer mereka tetap yaitu makan, minum dan bernafas.
Sedangkan motivasi berkaitan erat dengan perhatian. Menurut Frederick J, Mc Donald bahwa motivasi adalah perubahan energy di dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan afektif dan reaksi mencapai tujuan. Tingkah laku yang di dasari motif tertentu biasaya terarah pada sutu objek yang sesuai isi hati atau tema kandungan motifnya. Berkenaan dengan motif yang berkaitan dengan suatu objek maka kemudian dikenal adanya motif yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Kedua hal tersebut (motif dan motivasi) merupakan salah satu bidang kajian dalam psikologi yang mana masuk dalam landasan psikologis bimbingan dan konseling. Landasan pskologis dalam bimbingan dan konseling sendiri berarti memberikan pemahaman mengenai tingkah laku individu yang menjadi pasien (klien). Hal ini menjadi sangat penting, mengingat bahwa bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yakni tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan atau bahkan dihilangkan (jika buruk) apabila ia ingin menyelesaikan masalahnya atau mencapai tujuan tujuan yang telah ia tetapkan.
Pemahaman mengenai motif dan motivasi sangatlah penting, karena dari motif dan motivasi inilah seorang konselor dapat menyimpulkan alasan seorang individu melakukan suatu tindakan. Selain motif dan motivasi, bidang lain yang masuk dalam landasan psikologi yang perlu dikaji adalah 1) pembawaan dasar dan lingkungan, 2) perkembangan individu, 4) belajar, balikan, dan penguatan, 5) kepribadian.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONSELING SUKSES, PRESTASI MENINGKAT

Bisa dikatakan bahwa konseling menjadi salah satu indikator utama dalam kesuksesan sekolah, mengapa bisa demikian? Karena jika ko...