Senin, 13 Februari 2017

konseling sebagai profesi



KONSELING SEBAGAI PROFESI
Ketika kita berbicara tentang konseling, khususnya konseling sebagai suatu profesi, maka mungkin akan muncul pertanyaan “apakah profesi konseling sebenarnya?” atau “apa yang dikerjakan oleh seorang konselor?”. pada dasarnya konseling sebagai suatu profesi masuk pada kategori profesi penolong yang mana hal ini  adalah konsep yang mendasari peran dan fungsi seorang konselor di masyarakat, profesi penolong merupakan profesi yang anggota-anggotanya dilatih secara khusus dan memiliki izin untuk melakukan sebuah layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam masyarakat terdapat banyak profesi penolong, bukan hanya konseling saja, diantaranya adalah: dokter, perawat, guru, psikolog dan lain sebagainya. Dan konseling sebagai suatu profesi sesungguhnya mengacu kepada makna dari konseling itu sendiri, berikut adalah beberapa definisi konseling dari beberapa ahli “suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel, 1956)”, “interaksi yang terjadi antara dua orang individu, masing masing disebut konselor dan klien:terjadi dalam suasana yang professional, dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien (pepinsky, dalam shertzer&zone, 1974).
Dari ulasan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwasanya konseling adalah proses pemberian bantuan terhadap individu melalui proses proses tertentu dan menggunakan alat tertentu, yang bertujuan untuk membantu individu memecahkan masalahnya secara umum, dan membantu individu untuk mengenali masalahnya sendiri secara khusus. Dari sini dapat dikatakan bahwa dasar profesi konseling adalah rasa kemanusiaan dan kemasyarakatan, dan objek utama dari konseling adalah  individu atau manusia, maka alangkah baiknya jika kemudian kita juga memahami lebih lanjut tentang konsep manusia, karena adanya profesi konseling ini juga berawal dari konflik yang dihadapi manusia.
Pada dasarnya manusia merupakan individu unik yang memiliki kriteria kriteria berbeda, mulai dari sifat hingga kepribadian, manusia selalu memiliki pemisah yang membedakan dirinya dengan spesies lain. Itulah kenapa manusia kemudian disebut sebagai privilese ras manusia, hal ini tidak hanya merujuk pada  status kita semata, akan tetapi lebih dari itu, yaitu peran apa dan apa yang bisa kita kerjakan. Adapun beberapa karakteristik yang membedakan manusia dengan spesies lain diantaranya adalah;
·         Manusia merupakan spesies yang sangat lemah saat lahir.
·         Manusia memiliki potensi sangat besar untuk tumbuh dan berkembang melebihi spesies lain.
·         Manusia memiliki tingkat tertinggi dalam keahlian berkomunikasi; sebuah kehalian yang memapukan kita mengekspresikan pikiran secara detail mengenai banyak hal, mengajarkan Bahasa kepada spesies lain minimal di taraf tertentu, dan merekam, serta mengirimkan informasi.
·         Spesies manusia menampilkan jangkauan perbedaan yang sangat luas jika dibnadingkan dengan spesies lain.
·         Manusia sanggup memanipulasi dan dimanipulasi lingkungan.
·         Manusia satu satunya makhluk hidup yang memahami dimensi waktu masa lalu dan masa depan
·         Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir, menalar dan mendapatkan sebuah wawasan yang mendalam.
Dari beberapa karakteristik manusia yang telah dipaparkan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh masing masing individu tentulah berbeda, begitu pula tindakan yang nantinya dilakukan oleh si konselor terhadap klienya juga berbeda, dan sudah barang tentu tidak bisa dipukul rata antara satu dengan lainya, maka, hal penting yang harus dipahami oleh para konselor adalah karakteristik, perkembangan serta kebutuhan si klien, serta tak lupa memahami bagaimana lingkungan si klien, karena sebagaimana kita ketahui bahwa manusia tidak bisa lepas dari lingkunganya, bahkan bisa dikatakan bahwa manusia merupakan produk atau bentukan dari lngkungan. Lalu dari hal hal tersebut (kriteria, dsb) si konselor bisa memberikan bantuanya atau bahkan mungkin dapat mengembangkan disiplin ilmu itu sendiri, karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi inovasi inovasi baru terkait penemuan dalam bidang konseling itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONSELING SUKSES, PRESTASI MENINGKAT

Bisa dikatakan bahwa konseling menjadi salah satu indikator utama dalam kesuksesan sekolah, mengapa bisa demikian? Karena jika ko...