PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN
Jika berbicara mengenai dunia pendidikan maka tidak akan terlepas
dari peran guru, karena guru memegang peranan besar dalam proses pendidikan,
dalam kegiatan belajar mengajar peran guru sangat urgent, selain sebagai
fasilitator untuk siswa guru juga dapat dikatakan sebagai orang tua kedua bagi
siswa. Maka hendaknya seorang guru memiliki keahlian, tidak cukup hanya dalam
aspek kognitif saja, melainkan aspek afeksi dan sosial karena guru harus bisa
memahami siswa, dan mengerti akan kebutuhan siswa, karena sejatinya kebutuhan
antara siswa satu dengan siswa lainya bebeda, begitupun dengan potensi yang
mereka miliki tentunya berbeda pula.
Di zaman modern ini, telah banyak inovasi dan perubahan dalam dunia
pendidikan, jika pada zaman dahulu kegiatan belajar mengajar terpusat pada guru
(teacher center), dengan kegiatan kegiatan seputar ceramah, diskusi, dan
sebagainya, maka hal ini tidak berlaku pada saat ini dan bahkan model
pembelajaran seperti ini bisa disebut kuno. Seiring bergesernya paradigma dan
kebutuhan akan SDM yang handal, maka model yang banyak digunakan saat ini
adalah model pembelajaran siswa aktif (student center), hal ini juga
sebagaimana yang tercantum dalam tujuan kurikulum K13. Berkenaan dengan ini,
maka banyak inovas inovasi dalam model dan metode pembelajaran yang bisa
digunakan guru, salah satu diantaranya adalah pembelajaran berbasis bimbingan.
Untuk memahami apa sebenarnya pembelajaran berbasis bimbingan maka
alangkah lebih baiknya untuk memahami terlebih dulu apa itu bimbingan dan apa
itu pembelajaran. Bimbingan, yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris “guidance”
yang berasal dari kata guide dapat diartikan secara luas sebagai mengarahkan
(to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage) dan masih banyak lagi. Secara
umum bimbingan dapat diartikan sebagai usaha berkesinambungan untuk membantu
individu dalam rangka untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki
individu tersebut secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan
teknik bimbingan. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan pendidikan agar peserta didik belajar, sehingga terjadi proses
perubahan perilaku yang merupakan efek dari pengalaman, adapun perubahan ini
mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
Pembelajaran berbasis bimbingan dapat di definisikan sebagai model
pembelajaran yang dirancang berdasarkan pemahaman terhadap bimbingan, dengan
memperhatikan pemahaman terhadap peserta didik serta cara belajarnya,
pembelajaran berbasis bimbingan sangatlah penting untuk diterapkan, melihat
bahwa pembelajaran yang baik tidak hanya berorientasi pada pencapaian segi
kognitif saja, akan tetapi menghasilkan output yang berupa perubahan perilaku
yang positif dan sesuai norma. Maka, menurut budiman (Najjah, 2015),
pembelajaran berbasis bimbingan seharusnya berlandaskan prinsip prinsip
bimbingan, yaitu;
1)
Didasarkan
pada needs assessment (sesuai dengan kebutuhan)
2)
Dikembangkan
dalam suasana membantu (helping relationship)
3)
Bersifat
memfasilitasi
4)
Berorientasi
pada: (1) learning to be (belajar menjadi); (2) learning to learn
(belajar untuk belajar); (3) learning to work (belajar untuk bekerja dan
berkarir); (4) learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
5)
Tujuan
utama perkembangan potensi secara optimal.
Adapun ciri-ciri pembelajaran
berbasis bimbingan adalah sebagai berikut;
a.
Diperuntukan
bagi semua siswa
b.
Memperlakukan
siswa sebagai individu yang unik dan sedang berkembang
c.
Mengakui
siswa sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan
d.
Terarah
ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan optimal
e.
Disertai
dengan berbagai sifat guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai
minat, potensi, dan kapabilitas siswa sesuai dengan norma-norma kehidupan yang
dianut.
Maka dari
pembelajaran berbasis bimbingan ini dapat membantu individu (peserta didik)
untuk mengoptimalkan potensi dirinya seoptimal mungkin, mampu merencanakan
pilihan studi dan kariernya di masa depan, dapat menyesuaikan diri dengan
masyarakat serta lingkungan, serta yang terpenting ia mampu menghadapi hambatan
dan kesulitan dalam hidup yang ia hadapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar